Dog Stories: Kisah-Kisah Anjing

May 2, 2010

Dog Stories

SEGALA SESUATU ADA MASANYA…

Pesona James Herriot melalui gaya penceritaannya yang sudah terkenal di seluruh dunia, semakin nyata dan hidup melalui koleksi luar biasa yang terdiri atas lima puluh kisah tentang anjing, hewan yang paling dicintainya ini. “Bahkan sejak kecil rasa ingin tahu tentang watak dan perilaku hewan ini sudah tergugah…. Mengapa anjing senang menemani dan menyambut kita dengan gembira saat kita pulang?” dia bertanya sambil menambahkan, “Sebagai dokter hewan, aku selalu bisa berada bersama anjing dengan mengurus, menyembuhkan penyakit, dan menyelamatkan nyawanya.”

Inilah anjing-anjing yang mendapat tempat khusus di hati James Herriot: Tricki Woo, anjing Peking mungil yang mengalami flop-bott dan crackerdog. Clancy, yang “sering mwuntah-mwuntah”, tapi punya gonggongan begitu garang hingga tak ada yang mampu mendekat untuk melihat penyebabnya. Gyp, anjing gembala yang hanya menyalak satu kali seumur hidupnya. Dan banyak kisah lain tentu saja.

Selain pendahuluan oleh sang penulis, tiap kisah disertai catatan kecil yang menyebutkan hal menarik—dan mengungkapkan apa yang terjadi berikutnya, di samping memberikan saran atau informasi dari kedokteran hewan.

Koleksi kisah yang unik dan luar biasa ini pasti akan disambut gembira semua pencinta anjing dan penggemar James Herriot di seluruh dunia.

“Kisah-kisah ini bisa dibaca berulang kali… semuanya menunjukkan bahwa anjing sangat menyenangkan hati kita.”
Sunday Times

Judul:
Dog Stories
Kisah-Kisah Anjing

Penulis:
James Herriot
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Harga:
Rp 65.000,-


Orang Indonesia Tionghoa Mencari Identitas

May 2, 2010

Orang Indonesia Tionghoa

Di abad-abad lampau, dan khususnya selama dasawarsa terakhir, banyak perhatian diberikan kepada Tiongkok dan statusnya yang melesat sebagai kekuatan ekonomi dunia. Penelitian para sarjana tentang orang Tionghoa perantauan berperan pula dalam membuka wawasan tentang hubungan mereka dengan “tanah air bayangan” atau “mythic homeland”, Tiongkok.

Meskipun telah banyak perhatian diberikan kepada orang Tionghoa di Indonesia, para sarjana belum secara khusus meneliti dari kaca mata media, bagaimana sekelompok orang Indonesia Tionghoa tumbuh di lingkungan media dan budaya yang terkekang selama 33 tahun. Buku ini merintis langkah awal dalam menelaah ingatan kolektif generasi ini tentang masa remaja mereka tumbuh besar di lingkungan yang dikendalikan oleh pemerintah dan berdampak pada pembentukan dan pemeliharaan jati diri mereka, serta pemahaman kembali ketionghoaan atau “Chineseness” mereka di dalam kehidupan sehari-hari.

“Studi seperti ini selayaknya dikembangkan di semua kelompok etnik Indonesia ka rena membantu mempererat kesatuan bangsa.”
Harry Bhaskara, The Jakarta Post

“Penelitian yang dilakukan oleh Aimee menunjukkan dengan jitu keragaman orang Indonesia Tionghoa, dan menawarkan pemahaman yang berharga tentang dinamika yang kompleks di mana bangsa Indonesia dari latar belakang yang beragam dan sering merupakan paduan unsur berbeda, senan tiasa merumuskan ulang diri mereka sendiri dan tempat mereka di dalam pembangunan bangsa.”
Profesor Melani Budianta, Universitas Indonesia

Judul:
Orang Indonesia Tionghoa Mencari Identitas
Penulis:
Aimee Dawis, Ph.D.
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Harga:
Rp 60.000,-